Pelaksanaan kegiatan sistem operasi yang produktif dapat dilakukan berdasarkan beberapa karakteristik, sebagai berikut :
a.Efisien
b. Efektifitas
c. Kualitas
d. Tingkat kendala dalam penyediaan output
e. Fleksibilitas
karakteristik Proses trasnfomasi diatas terefleksi dalam kegiatan manajerial dalam melaksanakan proses trasnformasi, yaitu meliputi :
- perencanaan output. (penyeleksian, pendesainan, produk atau jasa yang ditawarkan kekonsumen.)
- perencanaan kapasitas (penentuan kapan dan berapa banyak fasilitas, peralatan/mesin, tenaga kerja yang ada)
- penentuan lokasi (memusatkan dimana lokasi produksi, penyimpanan/gudang, dan fasilitas lainnya)
- desain proses transformasi (penentuan aspek trasnformasi dalam kegiatan produksi)
- tata ruang/layout fasilitas (menentukan aliran proses yang tepat dan layout peralatan/mesin agar fasilitas dapat bekerja secara efisien dan efektif dalam mengakomodasi kegiatan transformasi)
- desain kerja (menentukan cara terbaik menggunakan tenaga kerja dalam proses, termasuk study gerakan, layout tempat kerja, dan kondisi lingkungan kerja)
- perencanaan agregat (menyangkut antisipasi kebutuhan tenaga kerja, bahan baku dan penolong, dan fasilitas tahunan, bulanan, dan mingguan)
- manajemen persediaan (memutuskan berapa banyak bahan baku , pekerjaan dalam proses, dan jumlah barang akhir)
- manajemen proyek (mempelajari bagaimana merencanakan dan mengendakikan kegiatan proyek agar sesuai dengan kinerja yang diharapkan, jadwal dan spesifikasi biaya)
- perencanaan kebutuhan bahan (menentukan kapan memesan dan menghasilkan bahan dan bagaimana memenuhi jadwal pengiriman)
- penjadwalan menentukan kapan masing – masing kegiatan atau tugas dalam proses transformasi dikerjakan, dan kapan seharusnya input masuk.
- pengendalian kualitas (menentukan bagaimana standar kualitas dikembangkan dan dipelihara)
- reliabilitas dan pemeliharaan (menentukan bagaimana kinerja yang sesuai dari output dan proses transformasi sendiri yang harus dipelihara)
Penentuan lokasi pabrik
Secara umum faktor –faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan lokasi perusahaan, yaitu :
- Lingkungan masyarakat
- Letak pasar
- Letak sumber tenagakerja
- Kedekatan dengan bahan mentah dan pensuplai.
- Tersedianya fasilitas trasnportasi
- Sumber daya – sumber daya alam lainnya.
Faktor lainnya yang harus diperhatikan :
- harga tanah, perataturan – peraturan tenaga kerja, lokasi pabrik – pabrik, dan gudang – gudang pesaing, tingkat pajak, kebutuhan utnuk ekspansi cuaca atau iklim, keamanan, serta konsekuensi pelaksanaan peraturan tentang lingkungan hidup.
Pengendalian persediaan
Pengendalian persediaan merupakan fungsi manajerial yang sangat penting, karena persediaan fisik banyak perusahaan melibatkan investasi rupiah terbesar dalam pos aktiva lancar.
Istilah persediaan (inventory) adalah suatu istilah umum yang menunjukan segala sesuatu atau sumber daya – sumber daya organisasi yang dalam antisipasinya terhadap pemenuhan permintaan.
Sistem persediaan adalah serangkaian kebijaksanaan dan pengendalian yang memonitor tingkat persediaan yang harus dijaga, kapan persediaan harus diisi, dan berapa besar pesanan yang harus dilakukan.
Manfaat persediaan :
Transit inventory (bahan perlu dipindahkan dari satu lokasi ke lokasi lain dan transportasi memerlukan waktu)
Buffer inventory (untuk mengatasi ketidakpastiaan penawaran dan permintaan)
Anticipation inventory (mengantisipasi kebutuhan dimasa mendatang)
Decopling inventory (memecah rangkaian proses menjadi bagian – bagian yang bebas)
Cycle inventory (akibat dari pemesanan maupun proses yang bekerja secara batch atau lost)
Metode Manajemen Persediaan (EOQ)
: nama yang diguanakan untuk barang – barang yang dibeli, sedangkan ELS digunakan untuk barang – barang yang diproduksi secara internal.
Pengawasan kualitas
Pengawasan kualitas statistikal adalah sangat membantu dalam hal ini, karena dilaksanakan tepat pada saat operasi dan membantu untuk mencegah produksi satuan – satuan rusak berkelanjutan.
Pengawasan kualitas meliputi :
- Pengujian dan inspeksi
- Pemeriksaan barang – barang yang dibeli
- Pemeriksaan barang dalam proses
- Kapan melakukan inspeksi
- Dimana melakukan inspeksi
Quality Control Cycle
QCC adalah suatu teknik pengawasan kualitas dimana karyawan dan pimpinan bersama – sama berusaha memperbaiki dan meningkatkan kualitas hasil produksi.
Tujuan QCC :
- Mengurangi kesalahan dan meningkatkan mutu
- Menciptakan kemampuan memecahkan masalah
- Meningkatkan motivasi karyawan
- Mengilhami kerja tim yang baik
- Mendorong keterlibatan dalam tugas
- Menimbulkan sikap “mencegah masalah”
- Memperbaiki komunikasi dan mengembangkan hubungan diantara manajer dengan karyawan
- Mengembangkan kesadaran atau keamanan yang tinggi
- Memajukan karyawan dan mengembangkan kepemimpinan
- Mendorong penghematan biaya.
Alasan mengapa kualitas yang ditekankan adalah bahwa tingkat kualitas yang tinggi akan menyenangkan langganan dan mendorong kemajuan bisnis
0 komentar:
Posting Komentar